SEJARAH SOSIAL HUKUM ISLAM

 



Sejarah Sosial sebagai bagian dari ilmu sejarah lahir sebagai kritik terhadap kecenderungan kajian sejarah yang sangat elitis. Sejarah identic dengan sejarah para raja, bangsawan atau tokoh-tokoh besar. Tidaklah mengherankan sejarah kerajaan nusantara bahkan sejarah Islam sekalipun selalu saja diisi dengan cerita para raja dengan keturunannya. Jangan harapkan kita akan mendapatkan informasi tentang dinamika masyarakatnya. Kehidupan para petani atau nelayan dengan segala aktivitasnya. Gerakan-gerakan protes yang dilakukan masyarakat terhadap pajak yang memberatkan kehidupan mereka.

Sejarah sosial lahir sesungguhnyaa untuk mendengar suara orang-orang kecil yang kerap diabaikan sejarahwan. Sartono yang menulis sejarah Pemberontakan Petani Banten sebagai disertasi dan dipertahankannya di Universiteit van Amsterdam Belanda memperkenalkan petani yang merepresentasi sejarah orang kecil sebagai kategori baru dalam historiografi Indonesia, yang sebelumnya telah didominasi oleh raja dan kerajaannya, orang besar, atau pahlawan untuk menunjukkan adanya keagungan sebelum kehadiran orang Barat di Indonesia dan adanya perlawanan terus menerus terhadap unsur asing itu. Bagi Sartono Kartodirjo, sebuah dekonstruksi paradigmatik dan epsitemologis diperlukan untuk menggantikan cara pandang lama yang ada dikalangan sejarahwan Indonesia dan sekaligus menghasilkan konstruksi sejarah Indonesia yang didasarkan pada peran sentral orang Indonesia di masa lampau tanpa kehiangan dasar keilmuannya. Sartono tidak hanya memperkenalkan petani sebagai kategori baru, ia juga memperkenalkan sejarah sosial sebagai jenis sejarah baru dalam historiografi Indonesia di samping sejarah politik yang sangat dominan sebelumnya.

Komentar